Beranda | Artikel
Memberi Zakat pada Ahli Maksiat
Jumat, 8 Juli 2011

Bolehkah memberi zakat kepada orang yang enggan shalat atau tidak pernah shalat atau ahli maksiat?

Orang yang menyandarkan diri pada Islam, ada beberapa golongan:

  1. Muslim yang taat dan menjalankan syariat Islam. Maka tidak meragukan lagi bahwa golongan ini yang pantas diberikan zakat. Jadi seharusnya zakat diserahkan pada orang yang benar-benar memperhatikan shalat dan ibadah wajib lainnya.
  2. Termasuk ahlu bid’ah dan bid’ahnya adalah bid’ah yang sifatnya kafir. Orang seperti ini tidak boleh diberikan zakat pada dirinya. Misalnya adalah bid’ah mengakui ada nabi ke-26.
  3. Ahli bid’ah (yang sifatnya tidak kafir) dan ahli maksiat. Jika diketahui dengan sangkaan kuat bahwa ia akan menggunakan zakat tersebut untuk maksiat, maka tidak boleh memberikan zakat pada orang semacam itu.1

Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Sudah seharusnya setiap orang memperhatikan orang-orang yang berhak mendapakan zakat dari kalangan fakir, miskin, orang yang terlilit utang dan golongan lainnya. Seharusnya yang dipilih untuk mendapatkan zakat adalah orang yang berpegang teguh dengan syari’at. Jika nampak pada seseorang kebid’ahan atau kefasikan, ia pantas untuk diboikot dan mendapatkan hukuman lainnya. Ia sudah pantas dimintai taubat. Bagaimana mungkin ia ditolong dalam berbuat maksiat?2

Baca selengkapnya artikel golongan yang berhak menerima zakat di sini.

@ Kota Gede – Jogja,  08/07/2011, 6 Sya’ban 1432 H

www.rumaysho.com

 

1 Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 2/76-77.

2 Majmu’ Al Fatawa, 25/87.

Baca Juga: Memberi Zakat kepada Kerabat


Artikel asli: https://rumaysho.com/1853-memberi-zakat-pada-orang-yang-malas-shalat.html